Saturday, April 14, 2007

TAUHID KEEMPAT

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullah ta'ala berkata :
Pembagian tauhid yang tiga yaitu Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, dan Tauhid Asma' dan Sifat diambil dari penelitian. Karena para ulama tatkala meneliti apa yang dibawa oleh nash-nash dari Kitabullah dan Sunnah RasulNya saw. tampaklah bagi mereka pembagian tauhid yang tiga ini. Sebagian mereka menambahkan jenis yang keempat yaitu Tauhid Mutaba'ah, dan semua ini berdasarkan hasil penelitian.

Tauhid Muataba'ah yaitu kita menjadikan Rasulullah saw. satu-satunya ikutan, maka kita tidak mengikuti kecuali beliau dengan sebenar-benarnya.

"Katakanlah : Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Ali Imron : 31)

"Apa yang diberikan Rasul kepada kalian maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagi kalian maka tinggalkanlah, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumannya." (Al Hasyr : 7)

"Dan barangsiapa menentang Rasul sesudah jelas petunjuk baginya, dan dia mengikuti jalan selain jalannya orang-orang yang beriman, maka Kami palingkan dia kepada apa yang dia berpaling itu dan Kami masukkan ia ke dalam jahannam. dan jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali." (An Nisaa' : 115)


Berkata pensyarah Al 'Aqidah Ath Thohawiyyah dengan tahqiq Asy Syaikh Al-Albani rahimahullah :
"Merupakan perkara yang wajib adalah kesempurnaan ketundukan kepada Rasul saw. patuh terhadap perintahnya dan menyambut beritanya dengan penerimaan dan pembenaran, tanpa menentangnya dengan khayalan bathil yang kita sebut ma'quul (sesuatu yang dianggap masuk akal), atau kita interpretasikan sebagai syubhat atau keraguan, atau kita lebih mendahulukan pendapat orang-orang serta sampah pemikiran mereka daripada berita beliau. Kita tauhidkan beliau dengan menjadikan beliau sebagai hakim, menerima, tunduk, dan patuh (kepada hukum beliau) sebagaimana kita mentauhidkan Sang Pengutus (Allah) dengan ibadah, ketundukan, kerendahan, inabah dan tawakal. Keduanya adalah tauhid. Tiada keselamatan bagi seorang hamba dari adzab Allah kecuali dengan keduanya, yaitu Tauhidul Mursil (Sang Pengutus) dan Tauhid Mutaba'ah Rasul."

Sungguh jenis tauhid yang ini, yaitu mutaba'ah kepada Rasul, telah menggelisahkan ahlul bid'ah dan golongan dengan segala bentuk dan jenis mereka. Tauhid ini tidak disenangi kecuali oleh ahlul haq yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah, dan mereka itulah golongan Allah yang beruntung, Insya Allah. Adapun ahlul bid'ah dan orang-orang yang bergolong-golong di atas kebatilan maka sungguh tauhid ini telah menggoncangkan dan mencemaskan mereka dengan dahsyat. Karena tauhid ini akan membuat mereka kehilangan pengikut dan mereka tidak bisa berhukum sesuka hati untuk memerangi manusia dan orang-orang yang mereka kuasai. Tauhid ini membuat manusia tidak akan mengikuti kecuali Rasulullah saw. Adapun selain Rasulullah saw. maka tidak akan diikuti kecuali pada perkara-perkara yang mencocoki Kitab dan Sunnah. Tidak ada ketaatan yang mutlak tanpa syarat dan ikatan apapun kecuali bagi Allah dan RasulNya saw. Adapun selain itu adalah ketaatan yang terikat di dalam batasan Kitab dan Sunnah.

"Katakanlah : Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasul, dan jika kalian berpaling, maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa ayng dibebankan kepadanya (yaitu menyampaikan risalah). dan kewajiban kalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepada kalian (yaitu melaksanakan ketaatan). Dan jika kalian taat kepadanya, niscaya kalian mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas." (An Nuur : 54)

"Seluruh umatku akan masuk jannah kecuali yang enggan." Dikatakan : "Wahai Rasulullah, siapa yang enggan ?" Beliau bersabda : "Barangsiapa mentaatiku dia akan masuk jannah dan barangsiapa mendurhakaiku, maka dia telah enggan." (Riwayat Bukhori di dalam Shahih beliau)


Bahan bacaan :
Asy-Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab al-Wushobiy, al-Qoulul Mufid, 2005


Judul Asli : Al-Qoulul Mufid fii Adillatit Tauhiid / Penulis : Asy Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab bin "Ali Al-Yamani Al-Wushobi Al-'Abdali / Penerbit : Maktabatul Irsyad, cetakan ketujuh tahun 1422H - 2001M, Shan'a / Edisi Indonesia : Al-Qoulul Mufid, Penjelasan tentang Tauhid / Penerjemah : Ummu Luqman Salma bintu Ngadino As Salafiyyah / Muroja'ah : Abu Sa'id Hamzah bin Halil As Salafi / Cetakan : Pertama, Agustus 2005 / Penerbit : Darul 'Ilmi, Perum Sukoharjo Indah Blok B-19, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta