Monday, December 4, 2006

Khalid bin Walid

KHALID bin WALID adalah seorang komandan perang dan ahli strategi. Paling tidak ada dua perang besar yang menunjukkan keahliannya dalam menyusun dan membaca strategi perang. Kedua perang itu adalah Perang Uhud dan Perang Mu'tah. Uniknya dia berada di sisi yang berbeda di dua perang tersebut. Pada Perang Uhud dia memimpin pasukan berkuda kaum musyrikin. Sedangkan pada perang Mu'tah dia menjadi komandan perang pasukan muslimin. Berikut ini kisahnya.

PERANG UHUD terjadi pada Bulan Syawwal tahun 3 Hijriyah di sekitar Dataran Tinggi Uhud. Kaum musyrikin bermaksud menjadikan perang ini sebagai pembalasan atas kekalahan mereka dalam Perang Badr. Kaum muslimin berkekuatan 700 personil sedang kaum musyrikin membawa 3000 personil.

Di pihak kaum muslimin Rosululloh saw telah menempatkan 50 orang pemanah di Bukit Ainain (yang selanjutnya dikenal dengan nama Jabal Rumah - bukit para pemanah). Pasukan ini dipimpin oleh 'Abdulloh bin Jubair Al-Anshory. Rosululloh saw memerintahkan mereka untuk menghalangi kuda-kuda musuh dan melindungi punggung pasukan kaum muslimin. Beliau saw tegaskan kepada mereka untuk tidak meninggalkan tempat mereka hingga datang perintah dari beliau saw, baik kaum muslimin dalam keadaan menang maupun kalah.

Di pihak kaum musyrikin Khalid bin Walid memimpin pasukan berkuda. Sehingga pasukannya berhadapan langsung dengan pasukan pemanah kaum muslimin yang dipimpin oleh 'Abdulloh. Di sinilah tampak keahlian Khalid bin Walid dalam membaca strategi perang yang digelar oleh Rosululloh saw. Dia memusatkan perhatiannya kepada pasukan pemanah pasukan muslimin. Karena pasukan pemanah ini merupakan penyangga bagi pasukan kaum muslimin secara keseluruhan. Tiga kali dia berusaha mencapai posisi belakang kaum kuslimin. Namun pasukan pemanah menghujaninya dengan anak panah sehingga pasukan berkuda kaum musyrikin itu bisa dipukul mundur.

Pada titik yang lain pasukan muslimin juga berhasil memukul mundur pasukan musyrikin hingga tercerai-berai. Kaum muslimin mengejar mereka sambil memunguti harta rampasan perang. Pada saat itu terjadi kesalahan pada pihak pasukan panah. Dari mereka telah turun 40 orang untuk ikut mengumpulkan harta rampasan perang yang berarti telah melanggar perintah Rosululloh saw untuk tetap pada posisi mereka di atas bukit.

Khalid bin Walid tidak membuang kesempatan ini. Dia lalu menyerang 10 orang pasukan pemanah yang tersisa dan membunuh mereka semua. Dia lalu mengitari bukit hingga berhasil mencapai posisi belakang kaum muslimin. Pasukan musyrikin yang semula melarikan diri pun berbalik setelah mengetahui keberadaan Khalid bin Walid di belakang pasukan muslimin . Dengan demikian pasukan muslimin menjadi terjepit.

Mush'ab bin 'Umair, pembawa bendera kaum muslimin, dibunuh oleh 'Abdulloh bin Qimah. Mush'ab mirip dengan Rosululloh saw sehingga Ibnu Qimah menyangka telah membunuh Beliau saw. Ibnu Qimah lalu berteriak,"Muhammad benar-benar telah terbunuh !" Tersebarlah berita ini dengan cepat sehingga serangan kaum musyrikin menjadi kendor. Mereka menyangka target mereka telah tercapai.

Sementara itu Rosululloh saw dan beberapa shohabat menerobos kepungan kaum musyrikin dan menuju lereng bukit. Sejumlah pasukan musyrikin dipimpin oleh Abu Sufyan dan Khalid bin Walid mengejar naik ke sisi bukit. Mereka diserang oleh 'Umar bin al-Khoththob dan beberapa orang Muhajirin hingga mereka terguling dari bukit. Ini adalah upaya terakhir kaum musyrikin. Setelah itu mereka mundur dan bersiap kembali ke Makkah.

Dan perang Uhud berakhir. Manuver yang dilakukan oleh Khalid bin Walid bersama pasukan berkuda yang dipimpinnya telah membalik keadaan dan mengubah hasil akhir.

Inilah kiprah Khalid bin Walid saat masih musyrik. Pada edisi mendatang kita akan ikuti kiprahnya setelah menyatakan keislamannya. Bagaimana dia menggelar strategi dalam Perang Mu'tah melawan Pasukan Gabungan Romawi yang jumlahnya berlipat. Insya Allah.


Sumber :
  • Asy-Syaikh Shofiyyur-Rohman al-Mubarokfury, "Siroh Nabawiyah", 2006

Saturday, December 2, 2006

T a u h i d

Tauhid, tauhid, tauhid. Hanya itu yang ingin saya bicarakan di sini. Karena inilah masalah yang paling mendasar. Benang merah ajaran seluruh nabi dan rosul.
Tentu saja agar tidak jenuh ada beberapa cerita tentang Rosulalloh saw dan sahabat-sahabatnya. Tetang perang, kesetiaan, pengorbanan, dan tentu saja tentang CINTA.