Friday, March 23, 2007

PEMBAGIAN TAUHID

Tauhidur Rububiyyah
Tauhidur Rububiyyah yaitu mengesakan Allah di dalam perbuatan-perbuatanNya. Bahwasannya Allah bersendiri dalam penciptaan, perintah, kepemilikan, pengaturan dan Dialah yang mengadakan segala yang ada ini dari tidak ada menjadi ada tanpa adanya sekutu maupun pembantu.
Penetapan bahwa Allah ta'ala adalah Rabb, Penguasa, Pencipta serta Pemberi rizki segala sesuatu. Dan menetapkan bahwa Allah adalah Dzat Yang Menghidupkan dan Mematikan, Yang Memberi manfaat maupun madharat, Yang Maha Esa dalam mengabulkan doa orang yang membutuhkan. BagiNya segala urusan dan di tanganNya-lah segala kebaikan. Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada bagiNya sekutu dalam hal tersebut. Dan keimanan kepada takdir termasuk dalam tauhid ini.

"Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam" (al-Fatihah:2, al-An'am:45, Yunus:10, ash-Shofat:182, az-Zumar:75, Ghofir:65)

"Ingatlah, bahwa menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Rabb semesta alam" (al-A'raf:54)

"Siapakan Rabb langit dan bumi? Jawablah : Allah" (ar-Rad:16)



Tauhid al-Uluhiyyah

Tauhid al-Uluhiyyah yaitu mengesakan Allah di dalam perbuatan para hamba.
Dibangun di atas keikhlasan dalam beribadah kepada Allah swt. Dalam hal kecintaan, khouf (takut), roja' (harapan), tawakkal, roghbah (permohonan dengan sungguh-sungguh), rohbah (perasaan cemas), dan doa hanya bagi Allah satu-satunya. Serta memurnikan ibadah-ibadah seluruhnya, baik ibadah yang lahir maupun yang batin hanya bagi Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Serta tidak memberikan segala peribadahan tersebut untuk selainNya, baik kepada malaikat yang dekat dengan Allah swt. ataupun kepada nabi yang diutus, apalagi kepada selain keduanya.

"Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam" (al-Fatihah:2, al-An'am:45, Yunus:10, ash-Shofat:182, az-Zumar:75, Ghofir:65)
Makna Allah adalah al-Ma'luh (Yang Disembah) dan al-Ma'bud (Yang Diibadahi)

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan" (al-Fatihah:5)

"Hai manusia, sembahlah Rabb kalian Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa" (al-Baqarah:21)



Tauhid Al-Asma' wash Shifat
Tauhid al-asma' wash Shifat yaitu mengesakan Allah dengan nama-nama yang Dia atau rasulNya menamai diriNya dengan nama tersenut atau dengan sifat-sifat yang Dia atau rasulNya menyifati diriNya.
Penetapan bahwasannya Allah Maha Mengetahui dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dialah Dzat Yang Maha Hidup, Yang Maha Mengurus makhluk-makhlukNya, Yang Tidak Mengantuk dan Tidak Tidur. BagiNya keehendak yang berlaku serta hikmah yang jelas.
Allah swt. memiliki Asma'ul Husna maupun Sifat-sifat yang Tinggi lainnya. Dan hendaklah kita kokoh beriman kepada hal tersebut tanpa tahrif (penyelewengan makna), ta'thil (pengingkaran), takyif (mempertanyakan tentang keadaannya) atau tamtsil (penyerupaan)

"Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan" (al-Fatihah:3-4)

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kalian seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) (al-Isro:110)

"Dialah Allah, tidak ada Sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai al-asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) (Thoha:8)


Sumber bacaan :
Asy-Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad, Mengapa Tauhid Dibagi Menjadi Tiga, 2006
Asy-Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab al-Wushobiy, al-Qoulul Mufid, 2005